Sabtu, 12 Mei 2012
Minggu, 16 Oktober 2011
Senin, 18 Juli 2011
Pemeriksaan Analisis Semen Dasar & Lanjutan
Analisis semen memberikan informasi :
1. Produksi sperma oleh testis
2. Sumbatan dan fungsi saluran reproduksi pria
3. Aktivitas kelenjar aksesori
4. Kapabilitas Ejakulasi
Sehingga pemeriksaan semen dilakukan untuk :
- Diagnosis kemandulan pria
- Diagnosis infertilitas pria
- Prognosis kesuburan pria
- Mengidentifikasi penanganan yang akan dilakukan :
a. Medikamentosa
b. Pembedahan
c. Teknologi reproduksi berbantu (IUI,IVF,ICSI)
- Keperluan forensik
- Efektivitas vasektomi (KB Pria mantap)
Pemeriksaan semen dilakukan untuk mengevaluasi spermatogenesis dan spermiogenesis.
Sabtu, 02 Juli 2011
Interpretasi Spermiogram
1. Jumlah spermatozoa/ml
2. Persentase spermatozoa motil
3. Persentase spermatozoa berbentuk normal
Dengan perkataan lain, penilaian dititik beratkan pada spermatozoa. Walaupun demikian, parameter-parameter sperma yang lain tidak selalu dapat kita abaikan nilainya. Misalnya sperma yang tidak mengandung spermatozoa dengan volume kecil dan pH asam, memberikan dugaan suatu kelainan kongenital tertentu dari sistem reproduksi pria.
Pemeriksaan Makroskopis Analisis Semen
a. Koagulum (gumpalan) diperiksa secara visual biasa. Koagulum tidak akan tampak bila proses likwifaksi (“pencairan”) telah berjalan sempurna.
b. Bau semen diperiksa dengan indra olfaktorik. Bau semen adalah spesifik/khas, menyerupai bau larutan encer hipokhlorit.
c. Tuangkan seluruh sampel kedalam gelas ukur berkalibrasi, catat tinggi meniskus dengan ketentuan 0,1 ml
d. Warna/kekeruhan diperiksa secara visual biasa dengan bantuan latar belakang putih dan hitam. Normal akan tampak agak keruh-keabuan.
e. Dengan batang gelas, aduk merata sampel tersebut dan teteskan pada kertas pH seluas 1 x 1 (cm2). Tentukan pH-nya dengan kertas warna pembanding.
f. Viskositas
- Sampel yang telah homogen dihisap dengan pipet khusus (metode Eliasson) sampai angka 0,1
- Tutup ujung atas pipet dengan jari dengan posisi vertikal dari tersebut dilepas serentak stop-watch dihidupkan
- Pada tetesan pertama stop-watch dihentikan
- Catat waktu yang dibutuhkan untuk penetesan tersebut.
Bersihkan pipet yg selesai dipakai dengan cara sebagai berikut :
- Hisap asam asetat encer sampai pipet penuh
- Bilas berulang-ulang dengan aquadest (hisap-tiup)
- Selanjutnya bilas dengan etanol 96% beberapa kali dan tiup keluar sisa cairan dan keringkan
- Lakukan teknik yang sama untuk membersihkan pipet lekosit setelah saudara memakainya.
Kamis, 30 Juni 2011
Uji Fragmentasi DNA
Uji Fragmentasi DNA dilakukan untuk menilai integritas nukleus DNA spermatozoa dan kemampuan spermatozoa untuk membuahi sel telur.
Semakin banyak spermatozoa yang tidak terjadi fragmentasi (non-fragmented DNA) berarti semakin tinggi kemampuan untuk membuahi sel telur.