a. Koagulum (gumpalan) diperiksa secara visual biasa. Koagulum tidak akan tampak bila proses likwifaksi (“pencairan”) telah berjalan sempurna.
b. Bau semen diperiksa dengan indra olfaktorik. Bau semen adalah spesifik/khas, menyerupai bau larutan encer hipokhlorit.
c. Tuangkan seluruh sampel kedalam gelas ukur berkalibrasi, catat tinggi meniskus dengan ketentuan 0,1 ml
d. Warna/kekeruhan diperiksa secara visual biasa dengan bantuan latar belakang putih dan hitam. Normal akan tampak agak keruh-keabuan.
e. Dengan batang gelas, aduk merata sampel tersebut dan teteskan pada kertas pH seluas 1 x 1 (cm2). Tentukan pH-nya dengan kertas warna pembanding.
f. Viskositas
- Sampel yang telah homogen dihisap dengan pipet khusus (metode Eliasson) sampai angka 0,1
- Tutup ujung atas pipet dengan jari dengan posisi vertikal dari tersebut dilepas serentak stop-watch dihidupkan
- Pada tetesan pertama stop-watch dihentikan
- Catat waktu yang dibutuhkan untuk penetesan tersebut.
Bersihkan pipet yg selesai dipakai dengan cara sebagai berikut :
- Hisap asam asetat encer sampai pipet penuh
- Bilas berulang-ulang dengan aquadest (hisap-tiup)
- Selanjutnya bilas dengan etanol 96% beberapa kali dan tiup keluar sisa cairan dan keringkan
- Lakukan teknik yang sama untuk membersihkan pipet lekosit setelah saudara memakainya.
Sabtu, 02 Juli 2011
Pemeriksaan Makroskopis Analisis Semen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar